BPJS Diminta Segera Tunaikan Jaminan Sosial Untuk Pekerja yang Terkena PHK

29-04-2020 / KOMISI IX
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani. Foto : Ist/Man

 

Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) diprediksi makin tinggi sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani meminta agar proses pembayaran klaim jaminan sosial pekerja segera ditunaikan. Ia meminta, jangan sampai para pekerja yang terkena PHK, kemudian tidak mendapat perlindungan jaminan sosial.

 

Disampaikan Netty, berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan per 20 April 2020, terdapat 2.084.593 pekerja dirumahkan dan kena PHK akibat terimbas pandemi Covid-19.  Di sektor formal, 1.304.777 pekerja dirumahkan, yang terkena PHK mencapai 241.431 orang. Sedangkan di sektor informal, ada 538.385 pekerja terdampak. Total PHK sekitar  779.816 org dan dirumahkan mencapai 1.304.777 orang.

 

“Bayangkan, berapa juta jiwa total anggota keluarga di balik  pekerja PHK  dan dirumahkan yang  nasibnya harus dipikirkan. Ironis, pada saat  momentum hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), kita justru  melihat nasib pekerja dilanda  situasi penuh keprihatinan,” ungkapnya usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) secara daring Komisi IX DPR RI dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosisal (BPJS) bidang Ketenagakerjaan, Rabu (28/4/2020).

 

Oleh karena itu, Netty menegaskan agar  BPJS Ketenagakerjaan segera membayar klaim jaminan sosial pekerja. “Bahkan seharusnya pemerintah dapat memberikan insentif atau bantuan pada pekerja yang dapat menjamin mereka bisa survive dalam kondisi saat ini," kata legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat VIII ini.

 

Netty juga meminta pemerintah agar  memberikan jaminan  perlindungan  kepada pekerja sebagai tenaga kesehatan, baik ASN maupun non-ASN  apabila tergolong ODP, PDP bahkan terkonfirmasi positif Covid-19. “Apa jaminan perlindungan yang dapat diberikan Pemerintah? Apakah dapat dianggap sebagai bentuk kecelakaan kerja sehingga dapat ditunaikan hak mereka?” tanya Netty.

 

Kelompok lain yang juga perlu dipikirkan perlindungannya adalah para relawan yang resmi terdaftar dalam BNPB. “Jumlah relawan yang terdata di BNPB ada sebanyak 18.355 orang. Mereka sudah men-dharma bakti-kan dirinya untuk kemanusiaan, maka sepatutnya negara memberikan dukungan berupa perlindungan jaminan sosialnya,” lanjut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

 

Selain itu, kata Netty, kita perlu memikirkan para Pekerja Migran Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19. “Bagaimana pemerintah memberikan jaminan perlindungan pada mereka? Seperti diberitakan tentang Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia yang  kekurangan pasokan makanan dan tidak mendapatkan gaji dari perusahaannya. Apa yang sudah dilakukan untuk menyelamatkan mereka," tanya Netty lagi.

 

“Saya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan, Atase Ketenagakerjaan di Malaysia dan BP2MI agar bisa melakukan respon yang cepat. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia sudah mengamanatkan agar pemerintah hadir dan melindungi. Saya juga meminta kepada BPJS Ketenagakerjaan memberikan bantuan dan perlindungan kepada PMI kita di Malaysia. Jangan sampai pemerintah dan BPJS ketenagakerjaan hanya manis saat menarik premi dari peserta, tetapi tidak berpihak pada saat situasi sulit seperti sekarang," tutupnya. (rnm/sf)

BERITA TERKAIT
Netty Aher: Akses Kesehatan Dasar Harus Jangkau Seluruh Lapisan
21-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani Aher, turut menyampaikan duka cita mendalam atas...
Program MBG Jangkau 20 Juta Penerima, Pemerintah Harus Serius Jawab Berbagai Keluhan
18-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani menanggapi pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR 2025...
Nurhadi Ungkap Banyak Dapur Fiktif di Program MBG, BGN Diminta 'Bersih-Bersih’
14-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menemukan adanya 'dapur fiktif' dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG),...
Kunjungi RSUP, Komisi IX Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan di NTT
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Kupang - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menyampaikan apresiasi atas pengelolaan RSUP dr. Ben Mboi Kupang...